Laman

Senin, 04 Juni 2012

Praktikum Termoreulasi pada Hewan Poikiloterm


PRAKTIKUM IV

Judul                           : Termoregulasi pada hewan poikiterm
Tujuan                         : Untuk mengamati pengaruh perubahan suhu terhadap hewan.
Alat dan Bahan           :
  1. Bejana kaca
  2. Air, batu es, air hangat
  3. Ikan yang segar
  4. Termometer
Cara kerja                    ;
  1. Isilah bejana dengan air yang jernih.
  2. Masukkan ikan.
  3. Catat suhu.
  4. Amati setiap 1 menit selama 5 menit
  5. Hitung berapa gerak tutup insang
Hasil Pengamatan       :
a. Pada air dengan suhu normal

No
Menit ke-
(selama 5 menit)
Suhu Air
Gerak menutup membuka insang
Rata-rata
1
2
3
4
5
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
28°C
28°C
28°C
28°C
28°C
130x
145x
133x
130x
135x
Suhu rata-rata = 140°C / 5
= 28°C
Rata-rata gerak buka tutup insang
= 673 / 5
= 134x
Jumlah
5 menit
140°C
673x


b. Pada air yang telah di masukan es batu.
No
Menit ke-
(selama 5 menit)
Suhu Air
Gerak menutup membuka insang
Rata-rata
1
2
3
4
5
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
17°C
15°C
15°C
15°C
15°C
65x
70x
63x
68x
66x

Suhu rata-rata = 77°C / 5
= 15,4°C
Rata-rata gerak buka tutup insang
= 332 / 5
= 66x
Jumlah
5 menit
77°C
332x


c. Pada air hangat kuku.
No
Menit ke-
(selama 5 menit)
Suhu Air
Gerak menutup membuka insang
Rata-rata
1
2
3
4
5
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
38°C
38°C
37°C
35°C
35°C
75x
77x
89x
95x
93x

Suhu rata-rata = 183°C / 5
= 36,6°C
Rata-rata gerak buka tutup insang
= 429 / 5
= 85x
Jumlah
5 menit
183°C
429x


Pembahasan                :
Pada tabel a dengan air suhu normal, gerak buka tutup insang sangat cepat. Sedangkan, pada tabel b dengan air yang telah dimasukkan es batu sehingga suhunya menjadi dingin, gerak buka tutup insang melambat, tidak secepat ketika ikan berada pada air dengan suhu normal. Dan terakhir pada tabel c yang menggunakan air hangat kuku, gerak buka tutup insang pada ikan tersebut kembali berangsur-angsur cepat walaupun masih tidak secepat ketika ikan berada pada suhu normal.
      Dari perubahan kecepatan gerak buka tutup insang ikan di atas pada suhu air yang berbeda-beda nampak bahwa ikan melakukan termoregulasi. Termoregulasi itu sendiri merupakan proses homeostatis untuk menjaga agar suhu tubuh suatu hewan tetap dalam keadaan stabil atau steady state, dengan cara mengontrol dan mengatur keseimbangan antara banyaknya energi (panas) yang diproduksi (termogenesis) dengan energi (panas) yang dilepaskan (termolisis) (Suripto,1998). Dalam hal ini, ikan sebagai hewan poikiterm mengontrol dan mengatur keseimbangannya dengan cepat dan lambatnya gerak tutup buka insang.

Kesimpulan                 :
      Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1.  Hewan poikiterm adalah hewan yang suhu tubuhnya ditentukan oleh keseimbangannya dengan lingkungan dan berfluktuasi sesuai dengan suhu lingkungan.
2.      Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat pula gerak buka tutup insang. Sebaliknya, semakin rendah suhu, semakin lambat pula gerak buka tutup insang. Ini termasuk usaha termoregulasi.
3.      Termoregulasi itu sendiri merupakan proses homeostatis untuk menjaga agar suhu tubuh suatu hewan tetap dalam keadaan stabil atau steady state, dengan cara mengontrol dan mengatur keseimbangan antara banyaknya energi (panas) yang diproduksi (termogenesis) dengan energi (panas) yang dilepaskan (termolisis) (Suripto,1998)

DAFTAR PUSTAKA

Suripto, 1998. Fisiologi Hewan. Bandung : ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar