PRAKTIKUM IV
Judul : Termoregulasi pada hewan poikiterm
Tujuan : Untuk mengamati pengaruh perubahan suhu
terhadap hewan.
Alat dan Bahan :
- Bejana kaca
- Air, batu es, air hangat
- Ikan yang segar
- Termometer
Cara kerja ;
- Isilah bejana dengan air yang jernih.
- Masukkan ikan.
- Catat suhu.
- Amati setiap 1 menit selama 5 menit
- Hitung berapa gerak tutup insang
Hasil Pengamatan :
a. Pada air dengan suhu normal
No
|
Menit
ke-
(selama
5 menit)
|
Suhu
Air
|
Gerak
menutup membuka insang
|
Rata-rata
|
1
2
3
4
5
|
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
|
28°C
28°C
28°C
28°C
28°C
|
130x
145x
133x
130x
135x
|
Suhu rata-rata = 140°C / 5
= 28°C
Rata-rata
gerak buka tutup insang
= 673 /
5
= 134x
|
Jumlah
|
5
menit
|
140°C
|
673x
|
|
b. Pada air yang telah di masukan
es batu.
No
|
Menit
ke-
(selama
5 menit)
|
Suhu
Air
|
Gerak
menutup membuka insang
|
Rata-rata
|
1
2
3
4
5
|
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
|
17°C
15°C
15°C
15°C
15°C
|
65x
70x
63x
68x
66x
|
Suhu rata-rata = 77°C / 5
= 15,4°C
Rata-rata
gerak buka tutup insang
= 332 /
5
= 66x
|
Jumlah
|
5
menit
|
77°C
|
332x
|
|
c. Pada air hangat kuku.
No
|
Menit
ke-
(selama
5 menit)
|
Suhu
Air
|
Gerak
menutup membuka insang
|
Rata-rata
|
1
2
3
4
5
|
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Ke-5
|
38°C
38°C
37°C
35°C
35°C
|
75x
77x
89x
95x
93x
|
Suhu rata-rata = 183°C / 5
= 36,6°C
Rata-rata
gerak buka tutup insang
= 429 /
5
= 85x
|
Jumlah
|
5
menit
|
183°C
|
429x
|
|
Pembahasan :
Pada tabel a dengan air suhu normal, gerak buka tutup insang sangat
cepat. Sedangkan, pada tabel b dengan air yang telah dimasukkan es batu
sehingga suhunya menjadi dingin, gerak buka tutup insang melambat, tidak secepat
ketika ikan berada pada air dengan suhu normal. Dan terakhir pada tabel c yang
menggunakan air hangat kuku, gerak buka tutup insang pada ikan tersebut kembali
berangsur-angsur cepat walaupun masih tidak secepat ketika ikan berada pada
suhu normal.
Dari perubahan kecepatan gerak buka tutup
insang ikan di atas pada suhu air yang berbeda-beda nampak bahwa ikan melakukan
termoregulasi. Termoregulasi itu sendiri merupakan proses homeostatis untuk
menjaga agar suhu tubuh suatu hewan tetap dalam keadaan stabil atau steady
state, dengan cara mengontrol dan mengatur keseimbangan antara banyaknya energi
(panas) yang diproduksi (termogenesis) dengan energi (panas) yang dilepaskan
(termolisis) (Suripto,1998). Dalam hal ini, ikan sebagai hewan poikiterm
mengontrol dan mengatur keseimbangannya dengan cepat dan lambatnya gerak tutup
buka insang.
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat
ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. Hewan poikiterm adalah hewan yang suhu tubuhnya
ditentukan oleh keseimbangannya dengan lingkungan dan berfluktuasi sesuai
dengan suhu lingkungan.
2.
Semakin tinggi suhu, maka semakin cepat pula gerak buka
tutup insang. Sebaliknya, semakin rendah suhu, semakin lambat pula gerak buka
tutup insang. Ini termasuk usaha termoregulasi.
3.
Termoregulasi itu sendiri merupakan proses homeostatis
untuk menjaga agar suhu tubuh suatu hewan tetap dalam keadaan stabil atau
steady state, dengan cara mengontrol dan mengatur keseimbangan antara banyaknya
energi (panas) yang diproduksi (termogenesis) dengan energi (panas) yang
dilepaskan (termolisis) (Suripto,1998)
DAFTAR PUSTAKA
Suripto, 1998. Fisiologi
Hewan. Bandung : ITB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar