Laman

Senin, 04 Juni 2012

Praktikum Mekanisme Kontraksi Otot


PRAKTIKUM V

Judul                           : Mekanisme Kontraksi Otot
Tujuan                         : Mempelajari Proses Kontraksi Otot
Landasan Teori                       :
Otot, sebagai jaringan yang berfungsi dalam gerak mempunyai sifat-sifat khusus yang mendukung fungsi tersebut:
    1. Kontraktilitas
    2. Ekstenbilitas
    3. Elastisitas
    4. Iritabilitas
Pada keadaan tidak berkontraksi (istirahat) pada sarkomer serabut otot, filament halus (aktin) dan filament kasar (aktin) sudah berada dalam keadaan overlapping. Kontraksi bukanlah disebabkan oleh pemendekan dari setiap filamen, karena selama kontraksi setiap filament tetap mempertahankan panjang semula. Ini berarti harus terjadi peningkatan overlapping yang semakin besar antara aktin dan miosin.


Alat dan Bahan                       :

  1. Otot betis katak lengkap dengan origo dan insersionya
  2. Statif dengan dua klem
  3. Benang
  4. Batu baterai
  1. Pemegang batere lengkap dengan kabel-kabel
  2. Stopwatch
  3. Larutan niger
  4. Cawan
Cara Kerja                         :
  1. Sebelum dipasang otot direndam dengan larutan niger
  2. Buatlah perangkat percobaan seperti gambar
  3. Selama percobaan jagalah agar otot jangan sampai kering dengan cara menetesinya dengan larutan niger.
  4. Sambunglah arus listrik dengan interval waktu sebagai berikut.
    1. 1 menit sebanyak 5 kali
    2. 30 detik sebanyak 5 kali
    3. 1 detik sebanyak 5 kali
    4. 0,5 detik sebanyak 5 kali
Tuliskan hasil pengamatanmu kedalam table.
Isi dengan tanda : ( - ) bila tidak ada reaksi
                             ( + ) bila tidak reaksi
  1. Rangsang otot terus menerus sampai tidak terjadi reaksi, catatlah waktunya !

Hasil Pengamatan       :
Rangsang ke
Interval
1
2
3
4
5
1 menit
+
+
+
+
+
30 detik
+
+
+
+
+
1 detik
+
+
+
+
+
0,5 detik
+
+
+
+
+

Pembahasan                :
Tabel di atas menunjukkan ada tidaknya kontraksi dan relaksasi dari otot origo yang di ambil dari kaki katak jika diberi rangsangan berupa kejutan listrik dalam interval waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan tabel di atas pada interval waktu 1 menit, otot origo katak masih berkontraksi ketika diberi rangsangan berupa kejutan listrik. Begitu juga sampai rentang interval 30 detik, 1 detik dan 0,5 detik, otot origo katak masih saja berkontraksi meskipun semakin lama semakin melemah. Dan terakhir otot dirangsang dengan waktu selama mungkin sampai otot origo katak tersebut tidak berkontraksi lagi, itu membutuhkan waktu 10 menit 36 detik.

Kesimpulan                 :
Dari praktikum yang telah kami lakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:
1.      Jika otot diberi rangsangan maka otot tersebut akan berkontraksi.
2.      Pada saat otot berkontraksi, maka otot akan memendek.
3.      Pada saat otot berelaksasi, maka otot akan kembali pada ukuran semula.
                 
Pertanyaan                  :
            Berdasarkan pengamatanmu, yang terjadi bila :
  1. Otot dirangsang          : Terjadi kontraksi pada otot, lalu otot memendek.
  2. Otot tidak dirangsang : Tidak terjadi kontarksi pada otot, dan panjang otot tetap seperti semula.
  3. Otot tidak dirangsang dengan selang waktu pendek : Otot yang baru saja berkontraksi dan memendek berangsur-angsur kembali memanjang atau kembali pada ukuran semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar