PRAKTIKUM II
Judul :
Enzim Katalase
Tujuan :
- menyelidiki
peranan enzim katalase
- menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
- mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim
- menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
- mengetahui serta memahami reaksi reaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim
katalase
Landasan teori :
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat
proses hidrolisis dalam pencernaan, karena itu sebagai katalisator enzim
haruslah:
a. bersifat efektif
b. tidak ikut serta dalam proses reaksi
c. dapat diperoleh kembali pada akhir reaksi
d. bersifat spesifik
Salah
satu jenis enzim yang terdapat dalam tubuh adalah enzim katalase. Katalase
adalah enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida (H2O2) yang tidak baik
bagi tubuh makhluk hidup menjadi air (H20) dan oksigen (O2) yang sama sekali
tidak berbahaya. Selain itu, enzim ini di dalam tubuh manusia juga menguraikan
zat-zat oksidatif lainnya seperti fenol, asam format, maupun alkohol yang juga
berbahaya bagi tubuh manusia. Katalase terdapat hampir di semua makhluk hidup.
Alat dan Bahan :
- Mortar
satu set
- Rak
tabung reaksi 1 buah
- tabung
reaksi !10 buah
- Pipet
tetes 5 buah
- Bunsen/Pembakar
spiritus
- Kaki
tiga dan kasa
- Corong
kaca
- Lidi dan
korek api
- Ekstrak
hati
- H202 10
%
- HCl 5 %
- Kertas
saring dan kapas
- Air
suling
Cara Kerja :
- Lumatkan
ekstrak hati dalam lumpang porselen sambil ditetesi air suling sedikit
demi sedikit.
- Tabung 1 ( Netral ): Beri H2O2 ± 1 cm + ekstrak hati, tutup denga ibu jari, goncang perlahan-lahan. Amati gelembungnya kemudian buka tabung reaksi masukkan lidi yang membara. Amati nyala api nya.
- Tabung 2 ( Asam ): H2O2 ± 1 cm + ekstrak hati + HCl ± 3 cc. Amati gelembungnya dan masukkan lidi yang membara.
- Tabung 3 ( Basa ): H2O2 ± 1 cm + ekstrak hati + NaOH.
- Panaskan
ekstrak hati dalam tabung reaksi + H2O2 ± 1 cm.
- Isilah
tabel berikut berdasarkan pengamatan dan bubuhi tanda.
+ =
ada
++ =
banyak
- =
tidak ada
Hasil pengamatan :
Larutan
|
Ekstrak hati + H2O2
|
Ekstrak jatung
|
||
Gelembung
|
Nyala Api
|
Gelembung
|
Nyala Api
|
|
Netral
|
++
|
++
|
+
|
++
|
Asam
|
+
|
+
|
+
|
++
|
Basa
|
+
|
+
|
+
|
+
|
Setelah ekstrak dipanaskan
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Pembahasan :
1. Pada hati ayam
Pada tabung
1 ekstrak ditambah H2O2. Saat ekstrak diberi H2O2
terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati
ayam mengubah H2O2 menjadi H2O (air),
sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2
juga diuraikan menjadi oksigen (O2).
Pada tabung
2 ekstrak ditambah HCl dan H2O2. Pertambahan HCl membuat
ekstrak dalam keadaan terlalu asam.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata gelembung udara
yang terbentuk tidak terlalu banyak, dan nyala api nya kecil . Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase
tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Tabung 3
ekstrak ditambah NaOH dan H2O2. Penambahan NaOH disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2
ternyata terbentuk gelembung udara yang
sedang, tetapi tidak terjadi nyala api.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara
optimal dalam kondisi terlalu basa.
Tabung 4
ekstrak dididihkan, ternyata tidak timbul gelembung dan tidak timbul nyala
api. Hal ini disebabkan, karena protein
di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak
dapat lagi menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
2. Pada jantung ayam
Tabung 1 ekstrak
jantung ditambah H2O2. Hasilnya sama seperti pada ekstrak
hati ayam, terbentuk gelembung yang banyak dan timbul nyala api.
Tabung 2 ekstrak
jantung ditambah HCl an H2O2. Hasilnya sama seperti pada ekstrak
hati ayam, yaitu ada gelembung sedikit dan nyala api nya kecil.
Tabung 3 ekstrak
jantung ditambah NaOH dan H2O2. Gelembung udara yang
terbentuk sedikit dan juga tidak terbentuk nyala api.
Tabung 4 ekstrak
yang dididihkan kemudian ditambah H2O2. Hasilnya juga sama
seperti pada ekstrak hati ayam, yaitu ekstraknya rusak sehingga tidak timbul
gelembung.
Kesimpulan :
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2
menjadi H2O2 dan O2
2. Dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu
a. Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akn aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.
b. pH
a. Suhu
Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akn aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC.
b. pH
Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH
netral. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya gelembung dan nyala bara api.
Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti
kerja enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah
satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator / pemercepat reaksi
Pertanyaan :
- Mengapa
H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati
kerja enzim katalase?
- Mengapa
reaksi berkurang jika ekstrak hati + H2O2 dimasukan
asam atau basa?
- Apa yang
terjadi bila dalam jaringan tubuh, banyak tetimbun H2O2?
- Bagaimana
usaha untuk menetralkannya dalam tubuh?
- Dapatkah
kamu simpulkan apa peranan enzim katalase dalam tubuh?
- H2O2
yang terdapat dalam tubuh itu merupakan hasil proses apa?
- Faktor-faktor
apakag yang mempengaruhi keaktifan katalase?
Jawab
- Karena H2O2
adalah racun, dan enzim katalase adalah enzim yang berkerja untuk
menetralkan racun. Jadi, tepatlah jika dalam menguji kerja enzim katalase
digunakan H2O2.
- karena di hati mengandung enzim katalase yang
berguna untukmenetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada ph
netral saja. Pada pH yang terlalu asam atau basa enzim katalase tidak
dapat bekerja optimal, sehingga gelembung dan nyala api berkurang.
- H2O2
adalah racun. Jika tertimbun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit.
Karena itu lah disini diperlukan sekali enzim
katalase untuk menguraikan H2O2 tersebut.
- Untuk
menetralkan H2O2 dalam tubuh. H2O2 dibawa aliran darah menuju ke hati. Di
hati H2O2 diuraikan oleh enzim katalase menjadi H2O dan O2, sehingga tidak
berbahaya bagi tubuh.
- Enzim katalase berperan dalam menguraikan racun
dari H2O2 menjadi H2O dan O2.
- H2O2 (Hydrogen peroksida) dihasilkan
pada proses ekskresi, apabila tidak ada enzim katalase maka racun di dalam
tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam
tubuh dan akan menyebabkan berbagai macam penyakit.
Selain itu, Hidrogen peroksida adalah produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolisme aerob, misalnya pada pemecahan asam amino dan asam lemak.
Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu, hidrogen peroksida dikumpulkan dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalse. Kalatase mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, reaksinya adalah sebagai berikut 2H2O2 à 2H2O + O2 - - Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja
secara optimal pada suhu
tinggi.karena kita ketahui bahwa
enzim katalase akan bekerja pada suhu
netral.
- Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
- Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.
pH
optimum untuk enzim ini adalah pH netral (6,5 - 7,5) sedangkan pada
lingkungan
yang ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami
denaturasi.
Dengan demikian reaksi pemecahan hidrogen peroksida oleh
enzim
katalase tidak dapat berlangsung di lingkungan asam maupun basa.
Sumber:
Suripto, 1998. Fisiologi Hewan.
Bandung : ITB
Keren nih... Makasih ya, bermanfaat sekali.
BalasHapusMakasih :D membantu sekali dalam pengerjaan PR saya ^^
BalasHapusTerima kasih sangat membantu untuk tugas biologi dalam praktikum enzim katalase
BalasHapusMakasih Jawaban Nya Saya ketahuan searching Trus Ga dinilai
BalasHapus