ANALISIS KRITIS
LIMNOLOGI
DISUSUN OLEH:
Kelompok : 2
1. Wulandari Saputri ( 342008130)
2. Frengky Saputra (342008154)
3. Suharmawati (342008133)
4. Putri Mandasari (342008111)
5. Yuli Efriadi (342008117)
Kelas/Semester : C/VI
Prodi : Pendidikan Biologi
Dosen Pengasuh : Dr. Drs. Saleh Hidayat, M.Si.
“STRUKTUR EKOSISTEM AKUATIK
(Danau, Sungai, Estuari)”
I. Bibliografi
II. Tujuan Penulis
Menyampaikan informasi :
1. Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
2. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, dan yang termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
3. Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
4. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut:
a) Daerah litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal.
b). Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.
c). Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
d). Daerah bentik
Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos
dan sisa-sisa organisme mati.
5. Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut:
a). Danau Oligotrofik
Oligotrofik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif.
b). Danau Eutrofik
Eutrofik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif.
6. Sungai adalah badan air yang mengalir ke satu arah.
a. Dendritik: seperti percabangan pohon, percabangan tidak teratur dengan arah dan sudut yang beragam.
b. Rectangular : Aliran rectangular merupakan pola aliran dari pertemuan antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku.
c. Paralel: anak sungai utama saling sejajar atau hampir sejajar, bermuara pada sungai-sungai utama dengan sudut lancip atau langsung bermuara ke laut.
d. Trellis: percabangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus, sungai-sungai utama sejajar atau hampir sejajar.
e. Deranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah mencirikan daerah glacial bagian bawah.
f. Radial Sentrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik.
g. Radial Sentripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.
h. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk sudut hampir tegak lurus.
i. Pinnate: Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan sungai induk.
j. Memusat/Multibasinal: percabangan sungai tidak bermuara pada sungai utama, melainkan hilang ke bawah permukaan.
8. Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir.
9. Estuari adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan percampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar).
10. Pada daerah-daerah topis lingkungan estuari umumnya ditumbuhi dengan tumbuhan yang khas yang disebut mangrove.
11. Estuari dikenal dengan sebutan daerah pembesaran (nursery ground) bagi berjuta ikan, invertebratae, dan masih banyak lagi kelompok infauna.
12. Pada daerah subtropik sampai daerah dingin, estuari juga menjadi titik daerah ruaya bagi jutaan jenis burung pantai.
13. Lingkungan estuari kebanyakan dijadikan sebagai lahan budidaya ratusan jenis ikan, bivalve (oyster dan clam), crustacean (kepiting), dan invertebratae lainnya.
III. Fakta Unik dan Menarik