Laman

Rabu, 01 Desember 2010

Makalah Pencemaran Lingkungan

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Kompetensi Dasar : Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan
masalah perusakan/ pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan.
Tujuan Pembelajaran :
  • Siswa dapat menemukan faktor-faktor penyebab terjadinya perusakan lingkungan.
  • Siswa dapat membuat usulan alternatif pemecahan temuan masalah kerusakan lingkungan.
  • Siswa dapat memberikan contoh bahan-bahan polutan.
  • Siswa dapat menjelaskan dampak suatu bahan polutan terhadap kelangsungan hidup mahluk hidup.
  • Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis limbah.

A. KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
           
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.
            Contoh lingkungan alami yang seimbang adalah hutan. Di hutan, tumbuhan sebagai produsen ada dalam jumlah yang mencukupi untuk perlindungan dan makanan bagi konsumen tingkat pertama seperti burung pemakan tumbuhan, rusa dan monyet. Tumbuhan di hutan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena kondisi lingkungan abiotik yang sempurna. Hewan konsumen tingkat pertama berada dalam jumlah yang mencukupi untuk kehidupan konsumen tingkat kedua, misalnya harimau, musang dan ular. Jumlah masing-masing komponen biotik tersebut tidak mendominasi satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang seimbang.
            Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang melebihi daya dukung lingkungan dan daya lenting lingkungan. Daya dukung lingkungan adalah kemampuan lingkungan mendukung kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya. Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk pulih kembali pada keadaan seimbang jika mengalami perubahan atau gangguan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan mampu menanggulangi perubahan–perubahan selama perubahan tersebut masih dalam daya dukung dan daya lentingnya.
            Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh alam misalnya letusan gunung berapi, gempa bumi, musim kemarau, badai, banjir, tanah longsor dan kebakaran hutan.
            Perubahan lingkungan yang disebabkan oleh manusia dan berakibat pada alam misalnya penebangan hutan. Penebangan hutan secara besar-besaran mengakibatkan fungsi hutan sebagai penahan air hujan menjadi berkurang. Hilangnya pohon-pohon tersebut mengakibatkan tidak adanya perakaran yang dapat menahan air hujan. Akibatnya, hanya sedikit air terserap oleh tanah
            Upaya pemenuhan kebutuhan manusia dipengaruhi oleh perkembangan budaya oleh perkembangan budaya. Perkembangan budaya itu mengembangkan berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, anatara lain bagai berikut.
  1. Industri Primer, yaitu indusri yang mengupayakan kebutuhan dari alam secara langsung. Seperti pertanian, pertambangan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan kehutanan.
  2. Industri Skunder, yaitu industri yang mengolah hasil industri primer, seperti industri makanan, industri tekstil, industri kertas, industri pengolahan minyak bumi dan industri logam.
  3. Industri tersier, yaitu industri yang menghasilkan jasa atau pelayanan, sperti industri informasi, dan komunikasi, transformasi, dan perdagangan.
B. PENCEMARAN LINGKUNGAN

            Limbah adalah suatu benda atau zat yang mengandung berbagai bahan yang membahayakan kehidupan manusia, hewan, serta mahluk hidup lainnya.
            Pencemaran adalah perubahan yang tidak diinginkan pada lingkungan yang meliputi udara, daratan, dan air, baik secara fisik, kimia, ataupun biologi. Mahluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan. Sedangkan polutan energi disebut juga polutan fisik, misalnya panas dan radiasi.

MACAM-MACAM PENCEMARAN

            Pencemaran Lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara, dan pencemaran suara.
  1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer, bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai ketinggian 300 km.
Pencemaran udara terjadi bila ada penambahan komponen udara, bahan kimia, atau bahan kimia baru di udara yang keberadaannya membahayakan kehidupan organisme.
Tabel 1. Polutan penyebab pencemaran udara
No
Polutan
Dihasilkan dari
1
Karbon Dioksida (CO2)
Pemakaian bahan bakar fosil, minyak bumi atau batu bara, pembakaran gas alam dan hutan, respirasi, serta pembusukan
2
Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO)
Pemakaian bahan bakar fosil (miyak bumi atau batu bara), misalnya gas buangan kendaraan.
3
Karbon Monoksida (CO)
Pemakaian bahan bakar fosil (miyak bumi atau batu bara)dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna.
4
Chloro fluoro Carbon (CFC)
Pendingin ruangan lemari es, dan perlengkapan yang menggunakan penyemprot aerosol.

            Dampak penyemaran udara dapat berskala mikro maupun makro. Pada skala mikro atau local, pencemaran udara berdampak pada kesehatan manusia. Dampak pencemaran udara berskala makro misalnya fenomena hujan asam dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca dan penipisan lapisan ozon.

a). Karbon Monoksida (CO)
            Gas Karbon Monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa serta tidak stabil. Gas ini merupakan hasil pembakaran yang tidak sempurna. Gas racun ini amat membahayakan organisme termasuk manusia. Bila masuk ke dalam tubuh, gas ini mempunyai afinitas terhadap haemoglobin (Hb) lebih tinggi daripada oksigen terhadap haemoglobin (Hb). Oleh sebab itu, bila CO masuk ke dalam peredaran darah maka Hb akan lebih banyak mengikat CO ketimbang oksigen, menghasilkan  HbCO. Bila 70-80% Hb telah mengikat CO, akan menyebabkan kematian.

b). Hujan Asam
            Dua gas yang dihasilkan dari pembakaran mesin-mesin kendaraan serta pembangkit listrik tenaga disel dan batu bara yang utama adalah sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2) gas yang di hasilkan tersebut bereaksi di udara membentuk asam. Misalnya, sulfur dioksida bereaksi dengan oksigen membentuk trioksida. Uap air yang telah mengandung asam ini menjadi bagian dari awan yang akhirnya turun ke bumi sebagai hujan asam atau salju asam. Zat asam yang turun bersama hujan akan mampu merusak tumbuhan, mikroorganisme tanah, serta menganggu kehidupan hewan air tawar.
Perhatikan gambar di bawah ini.

c). Efek Rumah Kaca (Green House Effect)
            Efek rumah kaca merupakan gejala peningkatan suhu di permukaan bumi yang terjadi karena meningkatnya kadar CO2 ( Karbon Dioksida ) di atmosfer. Radiasi panas yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa merupakan radiasi infra merah. Sebagian radiasi infra merah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas (disebut sebagai gas rumah kaca). Gas penyerap panas yang paling penting adalah H2O dan CO2. Seperti kaca dalam rumah kaca, H2O dan CO2 tidak dapat menyerap seluruh radiasi infra merah sehingga sebagian radiasi tersebut dipantulkan kembali ke Bumi. Keadaan inilah yang menyebabkan suhu dipermukaan bumi meningkat atau yang di sebut dengan pemanasan global (Global Warming).
            Kenaikan suhu menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi ini mengakibatkan kenaikan air laut, sehingga menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggiran laut akan tenggelam, sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering.

Perhatikan Gambar berikut ini.

d). Penipisan lapisan Ozon
            Lapisan ozon (O3) adalah lapisan gas yang menyelimuti Bumi pada ketinggian ± 30 km di atas Bumi.Lapisan ozon terdapat pada lapisan atmosfer yang disebut stratosfer. Lapisan Ozon berfungsi menahan 99% radiasi sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari.
            Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot, mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa) sukar terurai, dan jika sampai ke lapisan startosfer akan berikatan dengan ozon, sehingga merusak lapisan ozon yang melindungi yang melindungi organisme Bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Bila pencemaran CFC berlangsung lama dan semakin meningkat maka lapisan ozon akan berlubang. Akibatnya, pada daerah permukaan tertentu tidak mempunyai penahan radiasi sinar ultraviolet. Bila sinar itu mengenai manusia, diduga dapat merangsang terjadinya kanker kulit.

  1. Pencemaran Tanah
Bahan pencemaran tanah berasal dari limbah pabrik, limbah rumah
tangga, kegiatan pertanian dan pertambangan. Bahan pencemar tanah memiliki beberapa sifat antara lain, ada yang pembusukannya memerlukan banyak oksigen, seperti sampah organik dan ada yang sulit dihancurkan oleh mikroba tanah, seperti plastik.
            a. Limbah Rumah Tangga
            Salah satu limbah rumah tangga adalah sampah. Sampah dalam jumlah banyak seperti di kota-kota besar, berperan besar dalam pencemaran tanah.
                        Pencemaran oleh bakteri dan polutan lainya dari sampah akan mengurangi kualitas air tanah. Air tanah yang menurun kualitasnya dapat terlihat dari perubahan fisiknya. Perubahan fisik misalnya berbau, berwarna, dan berasa bahkan terdapat lapisan seperti minyak.

           
b. Limbah Pertanian
                        Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantasan hama (pestisida), dan pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida) dapat mencemari tanah.
                        Penggunaan pupuk buatan secara berlebihan menyebabkan tanah menjadi asam, yang selanjutnya berpengaruh terhadap produktivitas tanaman, tanaman menjadi layu, berkurang produksinya, dan akhirnya mati.


            c. Limbah Pertambangan
                        Aktivitas pertambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran tanah. Pada penambangan emas, polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses pemisahan emas dari bijihnya. Merkuri tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme tanah dan mengganggu kesehatan manusia.
  1. Pencemaran Air
Pencemaran air meliputi pencemaran di perairan darat, seperti danau dan sungai serta perairan laut. Sumber pencemaran air misalnya limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan pertambangan. Bahan pencemar tersebut bermacam-macam sifatnya. Ada yang mengandung zat racun, kuman penyakit, ada juga zat yang pembongkarannya memerlukan banyak oksigen, mudah larut, mudah mengendap, mengandung radioaktif, panas dan lain-lain.
a. Limbah Rumah Tangga
                        Limbah rumah tangga seperti detergen, sampah, dan kotoran memberikan andil cukup besar dalam air sungai terutama daerah perkotaan. Sungai yang tercemar kotoran mengandung bakteri dan virus yang dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan sungai sebagai sumber kehidupan.

b. Limbah Industri
            Limbah industri yang mencemarkan air dapat berupa polutan, sampah dan kotoran. Polutan tersebut berasal dari pabrik pengolahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas. Zat pencemar yang bersal dari bahan logam dan bahan berbahaya contohnya arsenat kadmium, krom, timah, air raksa, benzen, dan karbon tetraklorida. Zat-zat tersebut dapat merusak oragn tubuh manusia. Diduga beberapa jenis zat tersebut dapat menyebabkan penyakit kanker.

c. Limbah pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air, terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, herbisida. Pencemaran air oleh pupuk, pestisida, herbisida dapat meracuni organisme air seperti plankton, ikan, dan lain-lain. Penggunaan pestidida, seperti DDT (Dikloro difenil trikloretan), eldrin, dieldrin untuk memberantas hama bila digunakan secara berlebihan dapat menjadikan air disuatu lingkungan tercemar. Pestisida tersebut tidak hanya mampu membunuh hama tetapi juga membunuh hewan-hewan lain yang berguna.

d. Limbah Pertambangan
Pencemaran minyak di laut terutama disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang mengangkut minyak.
            Tumpahan minyak merusak kehidupan di laut diantaranya burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan dapat mengakibatkan kematian hewan-hewan tersebut.

  1. Pencemaran Suara
Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh industri, oleh mesin industri, dan pesawat terbang secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia dapat menyebabkan cacat pendengaran yang permanen.





C. PARAMETER KUALITAS LIMBAH

Parameter tersebut untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi. Beberapa parameter kimia kualitas air yang perlu diketahui antara lain, BOD, COD, DO dan ph.

BOD (Biochemical Oxygen Demand)
            BOD adalah ukuran kandungan oksigen terlarut yang diperlukan oleh mikroorganisme di dalam air untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalam air.
            BOD ditentukan dengan mengukur sejumlah oksigen yang terserap oleh limbah cair akibat adanya mikroorganisme selama kurun waktu dan temperatur tertentu (biasanya 5 kali daripada suhu 20°).
Gambar. BOD

COD ( Chemical Oxygen Demand)
            COD merupakan jumlah oksigen yang di perlukan agar bahan buangan yang ada di dalam air yang dapat teroksidasi melalui reaksi kimia. Indikator ini umumnya berguna pada limbah industri.
Gambar. COD

DO ( Disolved Oxygen)
            DO adalah kadar oksigen terlarut penurunan DO dapat diakibatkan oleh pencemaran air yang mengandung bahan organik sehingga menyebabkan organisme terganggu. DO penting dalam pengoperasian sistem saluran pembuangan maupun pengolahan limbah.
Gambar. DO

pH
            Nilai pH limbah cair adalah ukuran keasaman atau kebasaan limbah. Air yang tidak tercemar memiliki pH antara 6,5 – 7,5. Sifat ini tergantung besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak sesuai dengan kehidupan mikroorganisme.
Gambar. pH

Metode Pengukuran BOD dan COD

Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20 oC) yang sering disebut dengan DO5. Selisih DOi dan DO5 (DOi - DO5) merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L). Pengukuran oksigen dapat dilakukan secara analitik dengan cara titrasi (metode Winkler,iodometri) atau dengan menggunakan alat yang disebut DO meter yang dilengkapi dengan probe khusus. Jadi pada prinsipnya dalam kondisi gelap,agar tidak terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen, dan dalam suhu yang tetap selama lima hari, diharapkan hanya terjadi proses dekomposisi oleh mikroorganime, sehingga yang terjadi hanyalah penggunaan oksigen, dan oksigen tersisa ditera sebagai DO5. Yang penting diperhatikan dalam hal ini adalah mengupayakan agar masih ada oksigen tersisa pada pengamatan hari kelima sehingga DO5 tidak nol. Bila DO5 nol maka nilai BOD tidak dapat ditentukan.
Pada prakteknya, pengukuran BOD memerlukan kecermatan tertentu mengingat kondisi sampel atau perairan yang sangat bervariasi, sehingga kemungkinan diperlukan penetralan pH, pengenceran, aerasi, atau penambahan populasi bakteri. Pengenceran dan/atau aerasi diperlukan agar masih cukup tersisa oksigen pada hari kelima. Secara rinci metode pengukuran BOD diuraikan dalam APHA (1989), Umaly dan Cuvin, 1988; Metcalf & Eddy,1991) atau referensi mengenai analisis air lainnya. Karena melibatkan mikroorganisme (bakteri) sebagai pengurai bahan organik, maka analisis BOD memang cukup memerlukan waktu. Oksidasi biokimia adalah proses yang lambat. Dalam waktu 20 hari, oksidasi bahan organik karbon mencapai 95 – 99 %, dan dalam waktu 5 hari sekitar 60 – 70 % bahan organik telah terdekomposisi (Metcalf & Eddy, 1991). Lima hari inkubasi adalah kesepakatan umum dalam penentuan BOD. Bisa saja BOD ditentukan dengan menggunakan waktu inkubasi yang berbeda, asalkan dengan menyebutkan lama waktu tersebut dalam nilai yang dilaporkan (misal BOD7, BOD10) agar tidak salah dalam interpretasi atau memperbandingkan. Temperatur 20°C dalam inkubasi juga merupakan temperatur standard. Temperatur 20°C adalah nilai rata-rata temperatur sungai beraliran lambat di daerah beriklim sedang (Metcalf & Eddy, 1991) dimana teori BOD ini berasal. Untuk daerah tropic seperti Indonesia, bisa jadi temperatur inkubasi ini tidaklah tepat. Temperatur perairan tropik umumnya berkisar antara 25 – 30 oC, dengan temperature inkubasi yang relatif lebih rendah bisa jadi aktivitas bakteri pengurai juga lebih rendah dan tidak optimal sebagaimana yang diharapkan. Ini adalah salah satu kelemahan lain BOD selain waktu penentuan yang lama tersebut.
Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi (APHA, 1989, Umaly dan Cuvin, 1988). Peralatan reflux (Gambar 1) diperlukan untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan. Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi (De Santo, 1978), sehingga dalam
kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit ‘over estimate’ untuk gambaran
kandungan bahan organik. Bilamana nilai BOD baru dapat diketahui setelah waktu inkubasi lima hari, maka nilai COD dapat segera diketahui setelah satu atau dua jam. Walaupun jumlah total bahan organik dapat diketahui melalui COD dengan waktu penentuan yang lebih cepat, nilai BOD masih tetap diperlukan. Dengan mengetahui nilai BOD, akan diketahui proporsi jumlah bahan organik yang mudah urai (biodegradable), dan ini akan memberikan gambaran jumlah oksigen yang akan terpakai untuk dekomposisi di perairan dalam sepekan  (5hari) mendatang. Lalu dengan memperbandingkan nilai BOD terhadap COD juga akan diketahui seberapa besar jumlah bahan-bahan organik yang lebih persisten yang ada di perairan.




D. PENANGANAN LIMBAH
           
Limbah dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, pertanian, pertambangan dan industri. Berdasarkan komponen penusunnya limbah di bedakan menjadi dua, yaitu
  1. Limbah Organik
Adalah limbah yang mudah diuraikan dalam prose alami karena terdiri dari bahan-bahan organik, yaitu limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan, contohnya sampah dari dapur, kulit buah dan daun
  1. Limbah anorganik
Adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama karena berasal dari sumber daya alam tak terbarui contohnya terdapat di rumah tangga misalnya botol, plastik.

 PENANGANAN LIMBAH ORGANIK
                        Penanganan limbah organik seperti :
a)    Makanan ternak
Sampah organik yang mudah rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Di Indonesia, sampah organik berupa sayur-sayuran biasanya dimanfaatkan untuk makanan kelinci, kambing, ayam, atau itik. Hal ini sangat menguntungkan karena selain mengurangi jumlah sampah, juga mengurangi biaya pakan bagi hewan ternak.

b)    Pengomposan (Composting)
Pengomposan merupakan upaya pengolahann limbah dengan menggunakan penguraian bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan organik oleh aktivitas organisme. Proses pengomposan menghasilkan kompos yang dapat menyuburkan tanah.

Sistem Pengomposan memiliki beberapa keuntungan antara lain :
·         Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologisdan tidak merusak linhgkungan
·         Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli)
·         Masyarakat membuatnya sendiri (tidak memerlukan peralatan yang mahal.
·         Unsur hara dalam pupuk kompos lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pupuk lain.

c) Biogas
            Biogas adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang di hasilkan dari proses pembusukan sampah organik secara anaerobik. Bahan bakunya dapat di ambil dari kotoran hewan, sisa-sisa tanaman atau campuran dari keduanya. Secara garis besar, biogas dapat dibuat dengan cara mencampur sampah organik dengan air kemudian dimasukan ke dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya, campuran tersebut dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu. Biogas memiliki kelebihan antara lain :
1.    Mengurangi jumlah limbah
2.    menghemat energi
3.    Sumber energi yang tidak merusak lingkungan
4.    Nyala Api, bahan baker biogas lebih terang atau bersih.
5.    Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk

penanganan limbah anorganik
            Limbah anorganik dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah anorganik yang dapat didaur ulang antara lain plastik, logam, dan kaca. Namun, Limbah yang dapat didaur ulang harus di olah terlebih dahulu yaitu dengan sanitary landfill, pembakaran (incinerations), atau penghancuran (pulverisations)

DAUR ULANG LIMBAH ORGANIK
            Daur ulang merupakan salah satu cara untuk mengolah sampah organik maupun anorganik menjadi benda-benda yang bermanfaat.
            Salah satu contoh yang dapat di daur ulang adalah sampah kertas. Sampah kertas dapat berasal dari rumah tangga, maupun industri, misalnya dari kegiatan administrasi prkantoran, pembungkus, dan media cetak.

KERUGIAN EKONOMI AKIBAT PENCEMARAN
           
Biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan limbah cair maupun limbah padat sangat besar. Udara tidak luput dari pencemaran yang berat. Menurut bank dunia, biaya kesehatan karena pencemaran udara di Jakarta sekitar USD 200 juta per tahun. Kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara menyebabkan meningkatnya kematian yang mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan. Penyakit tersebut yaitu gangguan pernapasan dan kanker. Contoh –contoh tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa pembangunan yang tidak ramah lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan hidup semaikn meningkat.

SOAL LATIHAN

  1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a,b, c, d atau e !
  1. Ciri khas suatu ekosistem yang seimbang adalah…..
a.    aliran energi dari produsen ke konsumen paling cepat
b.    pertambahan populasi masing-masing komponen sama
c.    tidak terjadi peledakan populasi salah satu komponen biotiknya
d.    dihuni oleh tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme saprofit
e.    aliran energi dan materi berjalan searah dari konsumen ke produsen
Jawab : c

  1. Komponen biotik yang mempunyai daya perusak tertinggi terhadap keseimbangan lingkungan adalah…..
a.    hewan karnivora
b.    herbivora
c.    produsen
d.    manusia
e.    pengurai
Jawab : c

  1. Suatu zat dikatakan menjadi pencemar lingkungan bila memenuhi persyaratan berikut ini, kecuali......
a.    jumlahnya berlebihan
b.    membahayakan keseimbangan lingkungan
c.    berada pada tempat yang tidak semestinya
d.    berada pada waktu yang tidak semestinya
e.    jumlahnya melimpah dan bermanfaat bagi manusia
Jawab : e

  1. Pembuatan taman-taman kota sebenarnya bertujuan untuk…..
a.    meningkatkan kadar O2
b.    Mencegah pencemaran udara oleh belerang
c.    Mengurangi pencemaran udara oleh CO2
d.    Mengurangi pencemaran udara oleh oksigen
e.    Mencegah terjadinya hujan asam
      Jawab : a

  1. Efek rumah kaca dapat terjadi karena…..
a.    pencemaran udara oleh belerang dan nitrogen
b.    penggunaan bahan bangunan pengganti berupa kaca
c.    meningkatkannya intensitas sinar matahari
d.    pencemaran udara dalam karbondioksida
e.    penggunaan CFCs untuk AC secara terus-menerus
      Jawab : e

  1. Hujan asam dapat terjadi karena pencemaran udara oleh…..
a.    oksida karbon dan oksida hydrogen
b.    pencemaran udara oleh karbon dan zat besi
c.    meningkatnya industriliasasi pada suatu daerah
d.    pencemaran udara oleh belerang dan nitrogen
e.    meningkatnya penggunaan bahan bakar dan zat besi
      Jawab : d

  1. Belakangan ini timbul kecemasan manusia akibat terus meningkatnya penggunaan CFCs. Kecemasan terjadi karena CFCs dapat…...
a.    menurunnya suhu lingkungan
b.    membunuh hewan yang bermanfaat
c.    mengikat CO2 di udara
d.    menaikkan suhu lingkungan
e.    menipiskan lapisan ozon selimut atmosfer
      Jawab : e

  1. Permukaan air sungai yang tertutup busa detergen akan mengakibatkan…..
a.    populasi ikan meningkatkan karena meningkatkan busa
b.    menurunkan populasi plankton karena kurangnya intensitas cahaya
c.    meningkatnya keanekaragaman hayati karena rangsangan detergen
d.    meningkatnya kadar oksigen karena meningkatnya fotosintesis
e.    menurunnya populasi ikan karena kadar oksigen berkurang
      Jawab : e

  1. Fungsi hutan adalah untuk hal-hal berikut ini, kecuali……
a.    sumber perekonomian
b.    mengatur suhu lingkungan
c.    sumber plasma nutfah
d.    menyaring udara dari pencemaran CO2
e.    membantu memberantas hama
      Jawab : e

  1.  Terjadinya pertumbuhan eceng gondok secara belebihan diakibatkan pencemaran air oleh…..
a.    nitrat
b.    pestisida
c.    bahan bakar fosil
d.    karbon dioksida
e.    karbon monoksida
      Jawab : a

  1.  Salah satu contoh limbah organik, adalah berikut ini, kecuali…...
a.    plastik
b.    sampah dapur
c.    kulit buah
d.    daun
e.    kotoran hewan
           Jawab : a

  1.   Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari biogas, kecuali…..
a.    Mengurangi jumlah limbah
b.    menghemat energi
c.    Sumber energi yang merusak lingkungan
d.    Nyala Api, bahan baker biogas lebih terang atau bersih.
e.    Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk
Jawab : c

  1.  Beberapa parameter pencemaran lingkungan antara lain dibawah ini, kecuali….
a.    BOD
b.    COD
c.    DO
d.    pH
e.    sampah
      Jawab : e

  1.  Berikut ini usaha mencegah terjadinya meningkatnya efek rumah kaca, kecuali……
a.    melakukan gerakan penanaman seribu pohon
b.    mengurangi berdirinya rumah kaca
c.    mengurangi pemakaian hair dryer
d.    mengurangi pemakaian AC
e.    tetap menggunakan CFCs
      Jawab : e


  1. Contoh limbah industri adalah dibawah ini, kecuali…..
a.    air raksa
b.    karbon tetraklorida
c.    krom
d.    timah
e.    pestisida
Jawab : e

  1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !
  1. Jelaskan bagaimana suatu lingkungan dikatakan stabil atau seimbang ?
Jawab :
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik. Jika komponen biotik berada dalam komposisi yang proporsional antara tingkat trofik dengan komponen abiotik yang mendukung kehidupan komponen biotik, lingkungan tersebut berada dalam keseimbangan atau stabil.

  1. Jelaskan pengaruh CFCs dalam penipisan lapisan ozon?
Jawab :
Gas CFC (Chloro Fluoro Carbon) yang berasal dari produk aerosol (gas penyemprot, mesin pendingin dan proses pembuatan plastik atau karet busa) sukar terurai, dan jika sampai ke lapisan startosfer akan berikatan dengan ozon, sehingga merusak lapisan ozon yang melindungi yang melindungi organisme Bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Bila pencemaran CFC berlangsung lama dan semakin meningkat maka lapisan ozon akan berlubang. Akibatnya, pada daerah permukaan tertentu tidak mempunyai penahan radiasi sinar ultraviolet.

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan limbah organic dan limbah anorganik beserta contohnya!
Jawab :
  1. Limbah Organik
Adalah limbah yang mudah diuraikan dalam prose alami karena terdiri dari bahan-bahan organik, yaitu limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan, contohnya sampah dari dapur, kulit buah dan daun
  1. Limbah anorganik
Adalah limbah yang tidak dapat diuraikan oleh alam atau dapat diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama karena berasal dari sumber daya alam tak terbarui contohnya terdapat di rumah tangga misalnya botol, plastik.

  1. Apa saja keuntungan dari system pengomposan (composting) !
Jawab :
Sistem Pengomposan memiliki beberapa keuntungan antara lain :
·         Kompos merupakan jenis pupuk yang ekologisdan tidak merusak linhgkungan
·         Bahan yang dipakai tersedia (tidak perlu dibeli)
·         Masyarakat membuatnya sendiri (tidak memerlukan peralatan yang mahal.
·         Unsur hara dalam pupuk kompos lebih tahan lama jika dibandingkan dengan pupuk lain.


  1. Jelaskan dampak pencemaran terhadap bidang ekonomi !
Jawab :
Biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan limbah cair maupun limbah padat sangat besar. Udara tidak luput dari pencemaran yang berat. Menurut bank dunia, biaya kesehatan karena pencemaran udara di Jakarta sekitar USD 200 juta per tahun. Kesehatan masyarakat akibat pencemaran udara menyebabkan meningkatnya kematian yang mengakibatkan penyakit yang berhubungan dengan lingkungan. Penyakit tersebut yaitu gangguan pernapasan dan kanker. Contoh –contoh tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa pembangunan yang tidak ramah lingkungan menyebabkan kerusakan lingkungan hidup semaikn meningkat.
  
DAFTAR PUSTAKA



Prawirahartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 1b. Bumi Aksara : Jakarta

Aryulina, Diah.dkk. 2007. Biologi SMA dan MA untuk kelas X. Jakarta : Esis / Erlangga.

www.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar