EKOLOGI HEWAN
DISUSUN OLEH:
Kelompok : 3
1. Wulandari Saputri (342008130)
2. Melinda (342008150)
3. Wiwik Beriani (342008103)
4. Neri Varissa (342008134)
5. Ery Ardi Prasetyo (342008160)
Kelas/Semester : C/VI
Prodi : Pendidikan Biologi
Dosen Pengasuh : Dr. Drs. Saleh Hidayat, M.Si.
“ADAPTASI DAN RESPON HEWAN”
I. Bibliografi
Godam. 2009. Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku Behavioral Pada Mahluk Hidup – Ilmu Biologi. (Online) (http://organisasi.org/contoh-bentuk-adaptasi-tingkah-laku-behavioral-pada-makhluk-hidup-ilmu-biologi, diakses 26 Maret 2011).
Godam. 2009. Macam Dan Jenis Adaptasi Mahluk Hidup – Morfologi, Fisiologi dan Tingkah Laku. (Online) (http://organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-morfologi-fisiologi-dan-tingkah-laku-untuk-menyesuaikan-diri, diakses 26 Maret 2011).
Mughni, Irpan Arif. 2011. Thermoregulasi. (Online) (http://irpanarifmughni.blogspot.com/2011_01_01_archive.html, diakses 26 Maret 2011).
II. Tujuan Penulis
Menyampaikan informasi :
1. Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.
2. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi
1) Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup.
2) Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik.
3) Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku/perilaku terhadap lingkungannya.
3. Bentuk adaptasi tingkah laku (behavioral adaptation) pada binatang/hewan di sekitar kita:
1) Mimikri
Mimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang.
2) Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman).
3) Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh.
4) Estivasi
Estivasi adalah menonaktifkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering.
5) Simbiosis Rayap dan Flagellata
Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap. Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya.
6) Pernapasan Ikan Paus
Ikan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang harus diisi dengan oksigen dari permukaan laut minimal setiap setangah jam sekali.
4. Themoregulasi adalah proses yang terjadi pada hewan untuk mengatur suhu tubuhnya agar tetap konstan dinamis. Adapun mekanismenya adalah mengatur keseimbangan antara perolehan panas dengan pelepasan panas.
5. Kemampuan hewan untuk mempertahankan suhu tubuh ada 2, yaitu :
1) Hewan poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan.
2) Hewan homeoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan sekalipun suhu lingkungannya berubah.
6. Adaptasi hewan ektoterm terhadap suhu sangat panas
Meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan:
1) Melalui kulit, bagi hewan yang berkulit lembab (cacing dan katak) atau dengan cara berkeringat (untuk hewan yang mempunyai kelenjar keringat).
2) Melalui saluran pernafasan, bagi hewan yang kulitnya tebal dan kedap air (reptil dan insekta).
3) Mengubah mesin metaboliknya agar bisa bekerja pada suhu tinggi (kadal dan reptil gurun).
Adaptasi hewan ektoterm terhadap suhu sangat dingin
1) Meningkatkan suhu osmotik
2) Titik beku cairan tubuh dapat diturunkan hingga dibawah 0°C
3) Menghambat pembekuan kristal es didalam sel
4) Mencegah kerusakan membran
7. Adaptasi hewan endoterm terhadap suhu sangat dingin
1) Masuk ke dalam kondisi heterotermi, yaitu mempertahankan adanya perbedaan suhu di antara berbagai bagian tubuh
2) Hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu tubuh yang berkaitan dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju denyut jantung, laju respirasi, dan sebagainya
Adaptasi hewan endoterm terhadap suhu sangat panas
1) Meningkatkan pelepasan panas tubuh dengan meningkatkan penguapan, baik melalui proses berkeringat ataupun terengah-terengah.
2) Melakukan gular fluttering, yaitu menggerakkan daerah kerongkongan secara cepat dan terus-menerus sehingga penguapan melalui saluran pernafasan (dan mulut) dapat meningkat, akibatnya pelepasan panas tubuh juga meningkat.
3) Menggunakan strategi hipertermik, yaitu mempertahankan atau menyimpan kelebihan panas metabolik di dalam tubuh sehingga suhu tubuh meningkat sangat tinggi, contoh: unta dan rusa gurun.
III. Fakta Unik dan Menarik